![]() |
Tampak muka the old House yang masih di pertahankan oleh Starbucks Reserve Margocity |
Pada pertengahan abad 19 the old house dibeli oleh seorang Saudagar Tionghoa yang bernama Lauw Tek Lok, sepeninggal sang suadagar, the old house diwariskan kepada putranya yang bernama Kapitan Der Chineezen, Lauw Tjeng Shiang.
Dahulu di sekitar rumah tua ini terdapat perkebunan karet dan persawahan, dan hanya lima keluarga yang tinggal di sekitar rumah tua tersebut, kelima keluarga tersebut semuanya keturunan Tionghoa.
![]() |
Ruang tamu yang di sulap dengan tetap mempertahankan lantai ubin kunonya |
Depokini menyambangi kedai kopi Starbucks Reserve dan diterima oleh Goerge selaku chift Supervisor Starbucks Reserve, menurut Goerge, Starbucks Reserve tetap mempertahankan tampak muka dan beberapa ornamen asli dari the old house, sebagai bentuk kepedulian starbucks Reserve terhadap pelestarian peninggalan sejarah, katanya.
Chift Supervisor yang ramah ini juga mengatakan, bahwa Starbucks memang konsern pada pelestarian Sejarah.
Teras depan dan lantai ruang tamu tetap di pertahankan, lantai ubin kuno masih bisa di nikmati - perpaduan nuansa kuno dan modern menjadi daya tarik tersendiri dari Starbucks Reserve, Margocity Depok ini.
![]() |
George, shift supervisor Starbucks Reserve Margocity Depok |
(MasGatot)