Depok Utara, (depoKini) - Memasuki penghujung bulan februari 2018 ini, pelaksanaan pembangunan renovasi masjid al Marhamah yang tengah dilaksanakan, kini sudah sampai 40 % dari target, demikian setidaknya yang disampaikan Domu Manalu, selaku arsitek pengawas pembangunan renovasi masjid al Marhamah saat ditemui Depokini di lokasi masjid.
![]() |
Tampak Jean Erick Ketua RW. 10 yang juga penanggung jawab Lapangan (kaos putih) dan Domu Manalu (celana pendek hitam) |
Sementara Jamal Al' Lail selaku pengawas teknik mengamini hal yang disampaikan oleh Domu. Dirinya juga menambahkan bahwa meski ada sedikit "gesekan" namun mereka berdua menganggap hal tersebut sebagai ujian kesabaran dan keiklasan dalam upaya menuai amal ibadah dari sisiNYA.
![]() |
Suasana di lokasi masjid al Marhamah |
Depokini mencoba menelusuri hal ikhwal yang dimaksud "gesekan" sebagaimana yang dinyatakan oleh Jamal. Dan dalam satu kesempatan adalah Jean Erick Sitanggang Ketua RW. 10 kel Beji, dalam kapasitasnya sebagai penanggung jawab lapangan pembangunan renovasi Masjid Al Marhamah mengatakan, bahwa jika ada silang pendapat itu pasti., dan ini hal biasa ditemui, termasuk dalam proses pembangunan renovasi masjid marhamah, katanya.
Lalu lanjutnya lagi,
"menyatukan berbagai pola pikir bukan hal yang mudah, meski sudah ada panduan sekalipun, seperti pembangunan renovasi masjid marhamah ini, meski gambar renovasi masjid sudah ada dan sudah disepakati sebagai panduan dalam pelaksanaan tetapi tetap saja ada masukan atau usulan yang justru dinilai oleh bang Domu dan bang Jamal, usulan atau masukan tersebut keluar dari rencana pembangunan yang telah disepakati" paparnya serius.
Dirinya juga mengatakan, mungkin dengan adanya masukan diluar panduan tersebut menyebabkan timbulnya gesekan di lapangan. Yang patut dicamkan oleh semua pihak adalah, bagi pelaksana di lapangan tatkala pekerjaan renovasi dimulai, kawan kawan di lapangan sudah memikirkan langkah demi langkah dari pelaksanaan renovasi masjid ini dan ketika ada masukan yang keluar dari panduan pelaksanaan jelas ini mengganggu pikiran kawan kawan dan jika terus menerus hal tersebut terjadi, bukan tidak mungkin berdampak pada semangat dan kepedulian kawan kawan dilapangan, hal ini yang harus kita hindari, kita harus bisa saling menjaga, keiklasan harus muncul dari semua pihak, jangan sampai sudah keluar tenaga, pikiran, waktu bahkan mungkin biaya bukan amal ibadah yang didapat tapi justru sebaliknya, imbuh pria bersahaja yang akrab disapa Erick ini sungguh sungguh.
Sementara sebelumnya, ditempat terpisah, Luhur, salah seorang warga RW. 10 mengatakan pada Depokini, bahwa pembangunan renovasi masjid marhamah ini sudah ada panitia pelaksananya, maka berilah kepercayaan penuh pada panitia pelaksana pembangunan, biarkan panitia pelaksana bekerja secara maksimal, agar pembangunan renovasi masjid bisa berjalan lancar dan sesuai perencanaan, baik dari sisi anggaran maupun waktu, kalau terus menerus diganggu, energi yang ada bakal habis terserap buat ngurusin hal hal yang ga jelas, terang Luhur dengan raut wajah serius.
Sebagai catatan, tatkala Depokini menyambangi lokasi masjid al marhamah, pada senin (19/2/2018) kemarin, tidak dijumpai Ketua Panitia atau pun Ketua DKM masjid marhamah, menurut sumber yang enggan disebutkan namanya, bahwa keduanya, yakni Ketua Panitia Pembangunan Renovasi Masjid, H. Pepen maupun Ketua DKM masjid Marhamah, H. Rastono memang jarang tampak di masjid, mungkin ada kesibukan yang tidak dapat ditinggalkan, ujar sumber Depokini. (GDP)